Senin, 20 Januari 2020


MATERI AJAR KELAS 6


Hari/ Tanggal : Selasa, 21 Januari 2020
Tema 7           : Kepemimpinan
Sub Tema 2    : Pemimpin Idolaku

Kamu sudah belajar tentang kepemimpinan dan nilai-nilai yang harus dimiliki.
Di sekitar kita banyak pemimpin yang baik dan kita mengidolakannya. Apakah
kamu memiliki seorang pemimpin idola? Siapakah dia? Mengapa kamu
mengidolakannya?

Tulislah pemimpin idolamu dan nilai-nilai kepemimpinan yang mencerminkan
pengamalan nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Jangan lupa menuliskan
contoh kegiatan yang telah dilakukannya.

Gabungkanlah nilai-nilai kepemimpinan tokoh idolamu dan nilai-nilai
kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin idola teman satu kelompokmu.
Pilihlah tiga nilai kepemimpinan dan contoh kegiatannya yang patut diteladani.
Tuliskan ketiga nilai tersebut pada kotak yang bertuliskan ‘nilai’ dan tuliskan
kegiatan yang telah dilakukannya pada kotak di sebelah kanan

Berikut nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila, yaitu
“Persatuan Indonesia”.
1. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila
diperlukan.
2. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
4. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
5. Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa

Teks pidato harus memuat:
Salam pembuka
1. Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat
malam, dan lain-lain)
2. Pendahuluan
Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas.
Kali ini, kamu akan membahas pengamalan persatuan dan kesatuan
di lingkungan, yaitu meningkatkan kualitas warga. Kamu akan
membantu adik kelas atau warga di lingkungan rumahmu

Inti
Berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau
bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan
yang diharapkan.
4. Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.
5. Penutup
Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
6. Salam penutup
Berisi kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih

Tari Daerah Berpasangan
Terdapat berbagai jenis tari di Indonesia. Ada tari daerah dan ada pula tari
kreasi modern. Berdasarkan banyaknya penari yang menarikan, ada tari
tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok. Berikut beberapa contoh tari
daerah berpasangan.
Bapak Bagong merupakan
seorang tokoh tari daerah.
Tari daerah dapat ditarikan
secara tunggal, berpasangan,
atau kelompok. Berikut
contoh-contoh tari daerah
yang ditarikan secara
berpasangan.

Tari Piring
Tari Piring merupakan tarian yang
berasal dari daerah Minangkabau,
Sumatra Barat. Pada zaman dahulu,
tari Piring dipentaskan pada saat
panen sebagai ungkapan rasa gembira
dan syukur. Sesuai perkembangan
zaman, saat ini tari Piring dipentaskan
pada acara-acara penting, seperti acara
pernikahan. Tari Piring dibawakan
dalam bentuk tari berpasangan putra
dan putri yang terdapat dalam sebuah
kelompok pementasan.

2. Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas merupakan
tari yang terkenal di daerah Melayu,
seperti daerah Sumatra Utara (Melayu
Deli), Sumatra Barat (ranah Minang),
dan Riau (Pekanbaru). Tari Serampang
Dua Belas merupakan tari pergaulan
yang ditarikan secara berpasangan
sejenis atau putra dengan putri. Tari
Serampang Dua Belas diciptakan oleh
Sauti pada tahun 1940-an. Tari
Serampang Dua Belas terdiri atas 12
pola gerak, pola edar, dan tata urutan
yang didasari oleh gerakan yang ada
dalam tari Melayu, seperti Tari Mak Inang, Tari Ronggeng Melayu, dan
Tari Zapin.


3. Tari Payung
Tari Payung merupakan tari
pergaulan yang dibawakan
secara berpasangan. Tarian ini
dibawakan oleh sepasang
muda-mudi dan menggunakan
perlengkapan payung. Payung
lebih banyak digunakan oleh
penari laki-laki, sedangkan
penari wanita mengekspresikan
gerakannya dengan permainan
selendang. Busana penari pria
berupa satu setel baju kecak
musang, kain saping, dan
tandak (songkok). Busana
penari wanita meliputi satu stel
kebaya labuh, kain songket, ikat pinggang, dan selendang.

4. Tari Legong
Tari Legong dimainkan oleh dua orang
penari perempuan. Oleh karena
merupakan tarian ritual persembahan,
Legong dahulunya hanya boleh
ditarikan oleh gadis yang belum pernah
menstruasi. Namun, seiring pergeseran
fungsinya sekarang sebagai media
hiburan, aturan tersebut sudah
ditinggalkan. Penari Legong selalu
membawa kipas sebagai alat bantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar