Minggu, 12 Februari 2023

AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Nama : Armansyah, S. Pd

Calon Guru Penggerak angkatan 7

Kota Bandar Lampung 

 

AKSI NYATA

MODUL 1.4. BUDAYA POSITIF

 

A. Latar Belakang

Saat ini sekolah-sekolah harus mampu  membuat peserta didik antusias dan senang hati untuk bersekolah. Sekolahharus dapat  menerapkan budaya positif seperti murid terhindar dari segala macam bentuk bullying, penindasan, kekerasan dan pemaksaan sehingga pembiasaan positif dalam berperilaku akan menjadi budaya yang dapat mewujudkan sekolah yang harmonis.

Pada kenyataannya saat ini masih banyak sekolah yang masih menerapkan hukuman untuk memberikan efek jera kepada murid tanpa membuat kesepakatan Bersama sehingga merugikan murid. cara penertiban murid dengan bentakan dan kekerasan fisik yang sampai saat ini masih sangat sulit dihilangkan. tidak sedikit murid yang trauma karena tindakan kekerasan hukuman disekolah. bahkan sampai pindah sekolah karena merasa sekolah yang tidak menyenangkan dan tidak nyaman untuk belajar.

Budaya positif sangat penting dalam menciptakan pendidikan yang merdeka sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan meneurut Ki Hajar Dewantara yaitu untuk "menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya" (Dewantara, 1961: 20). untuk menciptakan budaya positif maka perlu keterlibatan dan kolaborasi semua pihak warga sekolah serta sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang terciptanya budaya positif yang ada disekolah. budaya positif harus menjadi sebuah ciri khas sekolah dan menjadi sebuah iklim yang membudaya sehingga budaya tersebut terintegrasi dengan seluruh kegiatan yang ada disekolah seperti kegiatan didalam kelas maupun diluar kelas. Adapun bagaimana budaya positif dapat tumbuh dan tertanam dalam proses pembelajaran, bagaimana budaya positif dapat terbiasa dilakukan dalam semua kegiatan disekolah. Harapannya jika budaya positif mengakar dalam diri setiap peserta didik, maka akan tercipta karakter profil pelajar pancasila.


B. Tujuan

 

1.   Terwujudnya budaya positif dengan adanya keyakinan/kesepakatan kelas.

2.   Guru menggunakan segitiga restitusi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ditemui disekolah.

3.   Membagikan pemahaman dan pengalaman budaya positif kepada rekan sejawat untuk Mewujudkan nilai-nilai karakter Profil Pelajar Pancasila pada Peserta didik.

 

 

C.  Tolak Ukur


1.      Peserta didik mampu menerapkan kesepakatan kelas yang sudah dibuat Bersama dan dipasang dinding kelas.

2.      Guru mampu menyelesaikan masalah Peserta didik dengan menggunakan segitiga restitusi.

3.      Semua Guru dapat menerakan budaya positif yang materinya sudah di terima dari kegiatan pengimbasan pemahaman dan pengalaman budaya positif oleh CGP untuk mewujudkan Peserta didik yang mengaplikasikan nilai-nilai profil pelajar pancasila.

 

D. Linimasa Tindakan Yang Dilakukan

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan:

1.      Guru menjelaskan tentang pengertian dan pentingnya kesepakatan kelas kepada peserta didik.

2.      Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat keyakinan/kesepakatan kelas.

3.      Keyakinan/Kesepakatan kelas yang telah disepakati dibaca kemudian dipasang di dinding kelas.

4.      Guru menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada Peserta didik dengan menggunakan segitiga restitusi.

5.      Guru meminta izin kepada kepala sekolah untuk melakukan kegiatan pengimbasan pemahaman dan pengalaman budaya positif kepada rekan guru lain, agar semua rekan guru paham dan mendukung program kegiatan sekolah tentang budaya positif

6.      Guru melakukan kegiatan pengimbasan pemahaman dan pengalaman budaya positif kepada rekan guru lain

7.      Menumbuhkan, menanamkan dan membiasakan nilai-nilai yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila pada peserta didik.

8.      Mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan menumbuhkan, mencerminkan dan membiasakan nilai-nilai profil pelajar pancasila.


E. Dukungan yang dibutuhkan


1.      Orang tua di rumah dalam membiasakan budaya positif.

2.      Warga sekolah sebagai role model/ teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif.

3.      Seluruh warga sekolah berkolaborasi, bergotong royong dan bergerak bersinergis dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah.

 

F. Hasil Aksi nyata


Link aksi nyata budaya positif yang sudah dilakukan disekolah :

https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/225382?from=share

Dokumentasi : 

1. Pengimbasan pemahaman dan pengalaman Budaya Positif  kepada rekan-rekan Guru


2. Pembuatan keyakinan kelas



3. Penerapan segitiga restitusi